Gagal Bersinar, Calon Penerus Legenda Barcelona
Gagal Bersinar Jean-Clair Todibo, seorang bek asal Prancis, membagikan pengalaman pahitnya saat bermain untuk Barcelona.
Pada tahun 2019, karier Todibo mengalami titik balik yang signifikan.
Setelah menunjukkan performa impresif selama satu tahun bersama Toulouse, ia mendapatkan tawaran dari Barcelona untuk pindah ke Spanyol.
Todibo diproyeksikan sebagai calon pengganti Gerard Pique, bek senior Barcelona yang sangat berpengalaman.
Namun, harapan agar Todibo bersinar di Barcelona tidak pernah terwujud. Ia tidak pernah menjadi pilihan utama di posisi bek tengah oleh pelatih mana pun yang menangani Barcelona.
Alih-alih mendapatkan menit bermain yang konsisten, Todibo malah lebih sering dipinjamkan ke klub lain.
Selama berada di Barcelona, Todibo pernah dipinjamkan ke Schalke 04 di Jerman, kemudian ke Benfica di Portugal, dan akhirnya ke Nice di Prancis.
Perjalanan Todibo bersama Barcelona berakhir setelah Nice memutuskan untuk membelinya secara permanen.
Selama memperkuat Barcelona, Todibo hanya tampil dalam lima pertandingan di semua kompetisi.
Setelah meninggalkan Camp Nou, Todibo mengungkapkan kekecewaannya karena merasa Barcelona tidak memenuhi janji untuk menjadikannya penerus Pique.
Menurut Todibo, ia pernah dijanjikan akan menjadi pengganti Pique, namun tidak pernah mendapatkan kesempatan yang nyata untuk membuktikan dirinya.
Meski sudah tampil cukup baik dalam lima pertandingan yang ia mainkan, Todibo merasa tidak ada pihak dari Barcelona yang memberikan penilaian atau umpan balik atas penampilannya.
Todibo juga menyampaikan bahwa ia merasa tidak ada seorang pun di Barcelona yang mau berbicara kepadanya, kecuali Eric Abidal, yang saat itu menjabat sebagai direktur olahraga klub.
Kekecewaan Todibo semakin mendalam karena merasa diabaikan dan tidak diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai harapan yang diberikan kepadanya saat pertama kali bergabung.
Saat ini, pada musim 2024-2025, Todibo bermain sebagai pemain pinjaman di West Ham United, setelah meninggalkan Nice.
Di sisi lain, Gerard Pique yang pensiun pada tahun 2022, tetap dikenang sebagai legenda Barcelona.
Pique berhasil meraih 30 trofi selama 14 tahun kariernya di klub tersebut, menjadikannya salah satu pemain paling sukses dalam sejarah Barcelona.
Todibo menceritakan bahwa masa-masa sulit di Barcelona adalah pengalaman yang penuh tantangan baginya.
Ia merasa tidak diberikan kesempatan yang cukup untuk membuktikan kemampuannya di lapangan.
Meski demikian, ia tetap berusaha menjalani kariernya dengan profesional, meskipun harus berpindah-pindah klub sebagai pemain pinjaman.
Selama di Barcelona, Todibo tidak hanya merasa kurang mendapat kesempatan bermain, tetapi juga merasa seperti berada dalam situasi yang kurang mendukung.
Ketidakjelasan mengenai perannya di tim membuat Todibo merasa terpinggirkan UGDEWA.
Ia juga mengaku kecewa dengan bagaimana klub mengelola kariernya, karena ia datang dengan harapan besar untuk menjadi bagian penting dari masa depan Barcelona.
Selain masalah kesempatan bermain, Todibo juga mengungkapkan bahwa komunikasi yang kurang baik di antara staf dan manajemen klub semakin memperparah situasinya.
Meskipun tampil cukup baik dalam beberapa kesempatan yang ia dapatkan, ia merasa tidak ada apresiasi atau dukungan moral dari klub.
Hal ini membuat Todibo merasa frustrasi dan tidak puas selama waktunya di Barcelona.
Pada akhirnya, keputusan Nice untuk membeli Todibo secara permanen memberi kesempatan baru baginya untuk memulai babak baru dalam kariernya.
Gagal Bersinar Di Nice, Todibo bisa bermain secara reguler dan menunjukkan kemampuannya di atas lapangan.
Gagal Bersinar Perpindahannya ke West Ham United sebagai pemain pinjaman pada musim 2024-2025 juga menjadi bagian dari perjalanan kariernya yang masih panjang dan penuh tantangan.
Sementara itu, Gerard Pique tetap dikenang dengan penuh hormat di Barcelona setelah memutuskan pensiun pada 2022.
Selama kariernya, Pique tidak hanya menjadi pilar utama di lini belakang Barcelona.
Namun, juga berhasil mengumpulkan banyak trofi, menjadikannya salah satu pemain paling dihormati dalam sejarah klub.